Home » » Menghindari Penipuan Untuk Anak Kost

Menghindari Penipuan Untuk Anak Kost

Menghindari penipuan untuk anak kost merupakan tindakan pencegahan yang patut dilakukan, kenapa? karena penipuan akan membahayakan banyak pihak tidak hanya anak kost sendiri. Semakin banyak kejahatan yang dilakukan sesorang, seperti halnya pencurian yang pernah saya bahas dalam keamanan anak kost namun juga tindak penipuan terhandap anak kost.

Anak kost perlu mengetahui tindak apa saja yang dilakukan dalam mengelabui, yang nantinya kita semua dapat terhidar daipadanya. Hal yang utama adalah bahwa anak kost merupakan anak rumahan, artinya anak kost juga punya orang tua yang telah membiayainya. Jadi kalau terjadi sesuatu pada anak kost, orang tua juga yang ikut rugi dan menanggung akibatnya. Apa saja yang terjadi dalam penipuan untuk anak kost, kita simak pengalaman saya

1. Penipuan terhadap orang tua

Penipuan ini akan menimpa orang tua anak kost yang biasanya letaknya jauh dari mereka, apa yang bisa terjadi? biasanya si orang tua di beritahu oleh penipu bahwa anaknya mengalami kecelakaan. Dan ia suruh mentransver sejumlah uang kalau tidak anaknya tidak akan di operasi.

Hal ini terjadi kepada teman saya, namanya janem (nama samaran). Ia tinggal di bandung sementara orang tuanya di bontang (kalau ga salah ya, pupuk kalitim itu dimana? bontang kan ya?). Pada suatu ketika teman saya ini, si janem di hubungi oleh seseorang yang mengaku dari telkomsel, ia bilang akan ada perbaikan jaringan dan ia diminta untuk menon aktifkan ponsel selama satu hari. Setelah hari H datang, si penjahat kemudian menelpon orang tua janem dan mengabarkan bahwa ia mengalami kecelakan berat dan harus di operasi, orang tua tersebut di suruh mengirimkan sejumlah uang.

Menghindari Penipuan Untuk Anak Kost


Saking paniknya orang tua, ia menelpon si janem, dan ternyata nomer telponya tidak aktif (karena di suruh matikan tadi) dan ia pun bingung. sampe akhirnya dia cari no terpon temanya, ia ingat punya no telpon kawanya dan di suruh mencari janem dan ternyata dia sehat bugar tidak mengalami kecelakaan.

Kurang lebih ceritannya seperti itu, dan berkisar tentang itu. Saya [cerita anak kost] pun beberapa hari yang lalu mengalaminya, orang tua saya di telpon tengah malam dan bilang saya mengalami kecelakaan, padahal waktu itu saya di rumah dan sedang asik tidur, kontan orang tua saya juga tidak panik, tapi bayangkan kalau kejadian ini terjadi pada anda dimana anda tidak berada dirumah dan orang tua dikabarkan bahwa anda mengalami kecelakaan, orang tua akan panik dan tak jarang yang juga mentransver uang kepada penipu tersebut. Tips untuk menghindari penipuan untuk anak kost jenis ini adalah:

Selalu tinggalkan no telpon teman-teman kamu (baik teman kampus atau kost) kepada orang tua, sehingga ketika terjadi sesuatu seperti di atas, bisa di lacak kebenarannya, disamping itu orang tua anda pun tidak lagi khawatir.

2. Penipuan Barang

Ini terjadi biasanya oleh kalangan mahasiwa sendiri, bisa terjadi kehilangan motor handphon, laptop dan lain sebagainya makanya kita harus memperhatikan keamanan anak kost. Namun yang saya alami berbeda, semoga bisa di ambil pelajarannya agar kita tidak tertipu dengan yang demikian.

Pagi hari, ketika yang lain sedang tidur (biasa anak kost kadang suka begadang) saya sudah bangun dan melakukan aktifitas. Karena saya pernah menkoordinir fotokopi, saya harus melakukan transaksi dengan pemilik fotokopi. Saya kemudian menuju TKP dan entah kenapa di sana ada orang yang terlihat gugup dan posisinya sedang memfotokopi sesuatu, namun saya tidak memperhatikan detailnya karena saya juga masih baru banggun tidur. Setelah dia agak longar urusannya dengan pemilik fotokopi, saya maju mengantri di sebelahnya, dan saya lihat di sisi kiri saya ada bungkus kota kecil yang letaknya cukup jauh. Tapi ketika saya nogbrol utnuk menyelesaikan pembayarann saya dengan tukang fotokopi, Tiba tiba 'prank', ada yang jatuh. Ternyata kotak tadi jatuh, otomatis saya dengan bijak dan positif thingking mengambilnya. 'Nie punya mu..'

Tapi dia kembali gugup dan terlihat gelisah, 'waduh gimana nie mas.. gimana nie, gelasnya pecah' dia bilang sama saya.
'loh apanya pecah, saya ga tau kalau itu gelas' jawab saya tegas.
'gimana nie, ini gelas untuk dosen saya. saya nitip teman saya yang di havard'
'loh saya ga merasa nyengol ko'.
'iya tapi ini pecah, mana untuk sovernir lagi'.
aku jawab, 'trus kamu maunya apa?'
'kalau mas mau ganti, 15 dolar, seratus ribu sekian lah'

Wah kontan aku yang baru bangun ya makin lantang 'kalau kamu tau gelas, ngapain di taruh di sini, di jauhin ke, simpen tempat yang aman'
Trus dia bilang (dengan gayanya yang femimin, tapi cowo padahal, maho kali ya.. hahah) 'yaud kalau ga mau ganti' (dia membawa gelasanya dan pergi

Saya rasa ini bentuk penipuan, pertama saya ga merasa menjatuhkan, kedua dia tidak hati hati. Dan ketiga, saya ga tau di dalam itu gelasanya masih utuh atau sudah pecah dari awal, sebab suara pecahnya berbeda. Tapi sayang dia mau menipu saya yang orangnya keras, dan akhirnya dia begitu saja pergi. Hahaha.
Intinya, berpikirlah jernih. jangan mau kebawa suasana yang telah dia ciptakan.

3. Penipuan Keyakinan

Masih ingat ada beberapa waktu lalu ada seorang gadis dari bogor kalau ga salah kabur dari rumahnya, mengikuti aliran sesat katanya. Nah itu lah jenis penipuan selanjutnya, seseorang yang menipu keyakinan. Menang aneh orang indonesia ini, kalau jelek bisanya jadi pencuri atau garong, tapi kalau tampan atau cantik biasanya dia penipu. Percaya ga?

Adik saya di semarang juga mengalami hal demikian. pertama di ajak berwacaana tentang apa itu sodakoh, keutamaan zakat dan lain sebagainya. Lalu besoknya di suruh bertemu lagi dengan seseorang, ia katanya membahas yang lebih dalam lagi. Dan ketiga kalinya, adiku di ajak bertemu seseorang yang katanya wajahnya bersih, kemudian di ajak ngobrol tentang neraka dan akhirnya di mintai sumbangan. Saat gelisah dan terbawa dalam ucpan si orang itu, dan adik saya tidak membawa apa apa kecuali motor, sedangkan teman adik saya yang juga ikut telah menyumbangkan Hp yang ia miliki (karena punyanya HP). Adik saya kemudian ingat, oh ya belum solat asar, akhirnya minta ijin solat, dan setelah itu dia kabur. Sebelum kabur dia mengajak teman satunya lagi untuk solat, tapi dia enggan. Ternyata temannya sudah terbawa rayuan si orang tadi, dan katanya sudah tidak ada kabar lagi kemana perginya ia.

Ya kurang lebih kejadian yang berlaku seperti itu, ia mengincar anak muda yang jiwanya masih labil. Kemudian di ajak berdiskusi (mungkin juga di cuci otaknya) tentang masalah keyakinan dan akhirnya di bawa ke pola pemikiran dia. ga mudah memang untuk menghindari hal hal demikian, tapi yang jelas satu hal.
Jangan mudah percaya akan doktrin doktrin yang di bawakan mereka, dan ketika mereka sudah menggebu memaparkan sesuatu. Cobalah untuk keluar darinya (sekedar solat atau kemana) supaya kita bisa berpikir tenang dan terbuka, membedakan mana yang benar dan yang salah.
Itulah beberapa hal yang patut di perhatikan oleh anak kost untuk menghidari penipuan, saya rasa teman teman yang lain punya pengalaman yang sama atau berbeda, bisa di bagikan di sini sehigga para pembaca bisa melakukan tindakan preventif menghindari penipuan untuk anak kost.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Blog Cerita Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger